Khairudin, Dosen FEB Universitas Bandar Lampung, Terlibat dalam PKM Serat Nanas di Desa Karungan: Sinergi Pendidikan dan Industri

Acara puncak Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sragen menjadi sorotan saat Universitas Sebelas Maret (UNS) berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya dalam upaya mendukung program Matching Fund Kemendikbud. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk memperkuat hubungan antara dunia usaha dan dunia pendidikan melalui program Kedaireka.

Desa Karungan, Kabupaten Sragen, menjadi fokus kegiatan ini dengan potensi budidaya serat nanas yang telah memiliki wadah bernama Bundes Sinar Karungan Mandiri yang dikelola oleh masyarakat setempat. Namun, untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diperlukan pendanaan untuk pengembangan desain produk, teknologi operasional, serta manajemen pemasaran dan keuangan.

Produk-produk berbasis serat nanas dari desa Karungan seperti selendang, kain, sepatu, tas, dan lainnya telah menjadi daya tarik, baik untuk keperluan kampus maupun acara pesta.

Acara PKM yang berlangsung meriah di Pasar Bahulak, desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, diresmikan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang turut didampingi oleh Sekretaris Daerah dan Kepala Desa Joko Sunarso. Acara ini diwarnai dengan tarian tradisional dan musik gamelan.

Bupati menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan PKM yang diinisiasi oleh UNS dan perguruan tinggi lainnya, yang memanfaatkan dana Matching Fund untuk mengembangkan industri kain dari serat nanas.

Sejumlah workshop juga diselenggarakan di Pendopo Pasar Bahulak dengan tema “Pelatihan Pengelolaan Keuangan BUMDES Sinar Karungan Mandiri dan Pengolahan Serat Nanas Teknologi Tepat Guna Tenun ATBM Di Desa Karungan, Plupuh, Sragen”. Workshop ini menghadirkan sejumlah nara sumber dari berbagai institusi pendidikan dan praktisi terkait.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong pengembangan agrowisata berbasis budidaya nanas, memperkenalkan pasar Bahulak sebagai destinasi wisata unik, serta mengedukasi masyarakat terkait teknologi tenun ATBM berbasis serat nanas melalui pengelolaan manajemen dan keuangan yang baik.

Acara ini berhasil terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Pemerintah Daerah Sragen, dan berbagai instansi terkait lainnya. Dengan dihadiri oleh ribuan pengunjung, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tarian tradisional anak-anak serta perlombaan peragaan busana nasional.